Diskusi Seton, yang merupakan forum kajian ilmiah dosen Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir dan Prodi Perbandingan Agama (Ushuluddin) yang dilaksanakan pada hari Sabtu tiap dua bulan pada edisi September 2014 ini menampilkan 2 pembicara, yaitu Drs. Abdullah Mahmud, M.Ag. dan Drs. Arief Wibowo, M.Ag. Keduanya adalah dosen Program Studi IQT dan sekaligus dosen Program Studi Perbandingan Agama Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diskusi dilaksanakan pada pukul 08.00 - 12.00 tersebut dihadiri oleh 8 orang dari 10 orang dosen Prodi.
Abdullah Mahmud mengangkat judul "Kisah Adam dalam Tafsir Sufi". Dalam makalahnya Mahmud mengemukakan bahwa ciri utama tafsir sufi adalah penafsiran dan penakwilan Al-Quran berdasar pengalaman batin dan pengalaman sufistik penulis tafsir tersebut. Oleh karena itu seringkali penafsiran sufi tidak mudah untuk dipahami orang lain melalui pengkajian biasa. Seseorang dapat memahami atau setidaknya dapat menangkap sinyal tafsir sufistik dengan mencoba memasuki pengalaman sufistik pula. Oleh karena itu Tafsir ini disebut juga tafsir isyari, yakni mengungkap isyarat-isyarat batin dari Al-Quran.

Arif Wibowo, pakar ilmu dan sejarah agama-agama dari Program Studi Perbandingan (Ushuluddin) UMS, menyampaikan makalah berjudul "Teori-teori Agama Primitif. Menurut Arif, agama primitif adalah bentuk pemahaman keagamaan masyarakat yang timbul karena budaya pada masyarakat primitif, yaitu keagamaan yang hidup pada masyarakat pra modern atau bisa juga timbul disebabkan oleh masyarakat yang terisolasi dari kehidupan modern. Makalah selengkapnya dapat diklik di sini.