Secara teoritik salah satu kontribusi Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) adalah terkait kualitas lulusan, yakni dalam bentuk
peningkatan kesiapan lulusan dalam memasuki dunia kerja. Dimana peserta didik
tidak hanya dibekali kemampuan pengetahuan dan keterampilan terkait bidang ilmu
yang ditekuni (hard skills), tapi juga berbagai keterampilan hidup yang
dapat meningkatkan kualitas personal (personal growth) yang berbentuk
keterampilan inter dan intra personal yang biasa disebut dengan keterampila
lunak (soft skills). Begitu pentingnya soft skills ini dimata
pengguna lulusan (user), mendorong pemerintah lewat Kementrian Riset dan
Pendidikan Tinggi serius untuk merancang desain pengembangnnya.
Menurut, Waston
pakar Filsafat Islam pada Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IQT) UMS
dalam makalahnya pada diskusi bulanan Prodi IQT FAI UMS, 23 Mei 2015. Perguruan
Tinggi berbasis agama sesungguhnya memiliki potensi yang lebih besar
untuk dapat mengembangkan soft skills, disbanding perguruan tinggi
non-keagamaan, karena agama yang menjadi dasar dan filosofi pendidikannya sarat
dengan nilai-nilai yang sangat positif untuk menciptakan karakter serta
kepribadian outcome (lulusan) yang unggul.