Kamis, 28 Mei 2015

MURTONO Lulusan Ushuluddin PA, Wisudawan Terbaik FAI UMS Mei 2015

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta kembali melepas wisudawan dan wisudawati periode II Mei 2015. Pelepasan dilaksanakan di Rumah Makan Taman Sari Colomadu pada Selasa 19 Mei 2015. Pada periode ini FAI UMS melepas 49 wisudawan, yang terdiri dari 37 prodi Pendidikan Agama Islam, 6 wisudawan dari prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES), dan 6 wisudawan dari prodi Ushuludin.
Nilai Indeks Prestasi Komulatif (IPK) tertinggi diraih oleh Murtono wisudawan prodi Ushuluddin dengan nilai 3.88. Sedangkan prodi HES wisudawan terbaik atas nama Dwi Satriani Begi (3,78), dan Heni Rohmani dengan nilai 3,77 merupakan wisudawan terbaik prodi PAI.
Hadir dalam acara tersebut jajaran pimpinan Dekan, kaprodi, dan dosen, serta karyawan FAI. Dalam sambutannya, Dekan FAI Dr. M. Abdul Fattah Santoso mengatakan perlunya bekal bagi wisudawan dalam berkiprah di masyarakat. Bekal yang dimaksud adalah, iman, amal salih, ilmu, moralitas yang baik.

Senin, 25 Mei 2015

Suharjianto: GURU PAUD HARUS BENAR-BENAR MELEK AL-QURAN



Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril, yang membacanya adalah ibadah. Al-Qur’an merupakan sumber utama ajaran agama Islam. Oleh karena itu seorang Muslim wajib mempelajari al-Qur’an, baik bacaan dan pemahamannya.
Memperhatikan urgensi membaca al-Qur’an bagi Muslim, maka setiap Muslim diwajibkan untuk belajar membaca al-Qur’an sejak kecil, diantaranya dengan media Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ) dan Taman Kanak-Kanak (TK). Diantara TK yang ada adalah yang dikelola oleh Aisyiyah yakni TK Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA). Untuk mendapatkan kualitas membaca al-Qur’an yang baik, maka peran guru sangat sentral. Oleh karena itu, Suharjianto, salah satu dosen Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IQT) UMS dalam diskusi bulanan Prodi IQT FAI UMS, 23 Mei 2015, menyampaikan bahwa perlu adanya pembinaan guru al-Qur’an di TK ABA Kartasura dikarenakan diantara 13 guru yang dimiliki ada 5 yang belum memiliki kompetensi yang memadahi. (Wnn)

Sabtu, 23 Mei 2015

PENGAMBANGAN SOFT SKILLS DI PERGURUAN TINGGI BERBASIS AL-QUR’AN



Secara teoritik salah satu kontribusi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) adalah terkait kualitas lulusan, yakni dalam bentuk peningkatan kesiapan lulusan dalam memasuki dunia kerja. Dimana peserta didik tidak hanya dibekali kemampuan pengetahuan dan keterampilan terkait bidang ilmu yang ditekuni (hard skills), tapi juga berbagai keterampilan hidup yang dapat meningkatkan kualitas personal (personal growth) yang berbentuk keterampilan inter dan intra personal yang biasa disebut dengan keterampila lunak (soft skills). Begitu pentingnya soft skills ini dimata pengguna lulusan (user), mendorong pemerintah lewat Kementrian Riset dan Pendidikan Tinggi serius untuk merancang desain pengembangnnya.
Menurut, Waston pakar Filsafat Islam pada Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IQT) UMS dalam makalahnya pada diskusi bulanan Prodi IQT FAI UMS, 23 Mei 2015. Perguruan Tinggi berbasis agama sesungguhnya memiliki potensi yang lebih besar untuk dapat mengembangkan soft skills, disbanding perguruan tinggi non-keagamaan, karena agama yang menjadi dasar dan filosofi pendidikannya sarat dengan nilai-nilai yang sangat positif untuk menciptakan karakter serta kepribadian outcome (lulusan) yang unggul.