Senin, 27 April 2015

M. Darojat Ariyanto: Syirik Modern Makin Canggih

Drs. HM. Darodjat Ar., M.Ag.
Diskusi Rutin Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir bekerjasama dengan Program Studi Perbandingan Agama Universitas Muhammadiyah  .mengangkat  tema yang menarik meskipun bukan hal yang baru. Dengan menghadirakan pakar perbandingan agama dari Prodi Perbandingan Agama FAI UMS, Drs. H. M. Darojat Ariyanto, M.Ag., diskusi dua bulanan, yang digelar pada Jumat, 24 April 2015 mengangkat tema "Fenomena Syirk di Jaman Modern".
Syirk baik di masa lalu maupun masa kini pada hakekatnya tetap sama yakni menyekutukan Allah SWT dalam aqidah dan ibadah, dengan segala kapasitas, format dan bentuknya. Syirk pada masa klasik berupa penyembahan kepada berhala-berhala yang dianggap tuhan atau sakral, atau pengkeramatan kepada tempat-tempat yang dianggap angker untuk meminta keselamatan.
Pada era modern ini bentuk-bentuk kemusyrikan masa lampau masih subur bahkan semakin subur, karena banyak problem manusia modern yang teralu materialistik dan rasionalistik, sehingga ketika kepuasan materi dan rasional tidak mampu menyelesaikan problematika kehidupannya, maka ia lari kepada dunia mistik yang tidak rasional lagi, dan mereka lari meninggalkan kehidupan materi.
Pelarian itu, karena tidak diikuti dengan pemahaman dan keyakinan agama yang benar, maka mereka jatuh kepada kemusyrikan.
Kemusyrikan era modern ini semakin kompleks, karena bertemunya praktek kemusyrikan era klasik dengan teknologi modern dan munculnya model baru kemusyrikan. Kompleksitas kemusyrikan ini menjadi tantangan bagi umat Islam khususnya para ulama, dai dan penyuluh Islam untuk membina aqidah mereka yang sudah jauh menyimpang. Tentu, pada Dai, Mubaligh dan penyuluh masa kini harus berbekalkan ilmu aqidah yang kuat, denganek pengalaman lapangan yang memadai dan diperkuat dengan berbagai ilmu bantu, sepertu psikologi, sosiologi, antropologi agama dan harus melek teknologi informasi.

Sabtu, 25 April 2015

Saifuddin Zuhri: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM RUH PENDIDIKAN KARAKTER



Dalam fase pengembangan siswa, seorang pendidik mempunyai andil pada proses pembentukan karakter. Guru yang memiliki makna “diguru dan ditiru” secara tidak langsung memberikan pendidikan karakter pada peserta didiknya. Untuk dapat mengarahkan peserta didik yang memiliki karakter yang kuat dalam dirinya, seorang pendidik diharapkan menjadi pendidik yang inspiratif. 
Saifuddin Zuhri, pakar pembelajaran al-Qur’an Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IQT) UMS dalam diskusi bulanan Prodi IQT FAI UMS, 24 April 2015, menyampaikan bahwa implementasi pendidikan karakter di SD Islam Al-Azhar 28 Solo Baru konsep utama pendidikan karakter adalah mengacu kepada Hadits Nabi: “Saya diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak yang baik” (HR. Ahmad). Sebagai sekolah dengan sistem integrated Islamic School, setiap nilai-nilai agama selalu terintegrasi dalam aktifitas belajar, bermain,  antar murid, guru dan lingkungan sekolah

Rabu, 01 April 2015

WORKSHOP KURIKULUM DAN PENYUSUNAN RPS/RKPM PRODI IQT


Kaprodi memaparkan hasil kerja Tim Kurikulum
Dalam rangka lebih memantapkan eksistensi Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir sebagai prodi yang baru lahir, penyusunan kurikulum beserta kelengkapannya merupakan suatu keharusan. Apalagi Program Studi ini berkewajiban untuk segera mengajukan borang akreditasi kepada BAN PT untuk memperoleh status akreditasi secara definitif.
Untuk itulah, Prodi ini menyelenggarakan Workshop Pengembangan Kurikulum Prodi berbasis KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) dan SNPT (Standar Nasional Perguruan Tinggi) setelah sebelumnya melaksanakan Workshop Visi Misi Tujuan dan Profil Lulusan Prodi. Workshop dilaksanakan pada Selasa 31 Maret 2015, di Ruang Seminar FAI UMS. Workshop ini diikuti oleh seluruh Dosen Prodi dan Dosen ahli yang selama ini telah membantu Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir FAI UMS. 
Acara workshop diawali oleh penjelasan Kaprodi IQT, Dr. Syamsul Hidayat, M.A. tentang hasil Workshop Visi, Misi, Tujuan dan Profil Lulusan atau Capaian Pembelajaran (LO atau CP) Prodi, yang akan menjadi landasan bagi penyusunan dan pengembangan Kurikulum dan penyusunan RPS (Rencana Pembelajaran Semester) yang dulu disebut Silabus dan RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) yang dulu disebut RMP. Setelah itu dilanjutkan dengan pemaparan Rumusan Kurikulum Prodi yang telah disiapkan oleh Tim terbatas, yang melaksanakan tugasnya dengan studi banding secara fisik ke beberapa Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri dan Swasta yang ada di sekitar Surakarta, serta mengkaji pedoman penyusunan Kurikulum berbasis KKNI dan SNPT.
Peserta workshop yang berjumlah 18 orang yang terdiri dosen Prodi dan dosen ahli itu menyepakati hasil kerja tim penyusun kurikulum, siap untuk menindaklanjuti dengan penyusunan RPS dan RKPM.
Selanjutnya Kaprodi menjelaskan teknis penyusunan RPS dan RKPM dengan menunjukkan template yang telah disiapkan, Workshop menyepakati penulisan RPS/RKPM selambat-lambatnya 3 minggu dan akan diadakan review RPS/RKPM yang direncanakan pada tanggal 25 April 2015.