Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi
Muhammad, dengan mukjizat al-Qur’an. Di dalam al-Qur’an terdapat perintah dan
larangan, informasi dan konfirmasi temuan akal, serta prinsip-prinsip kehidupan.
Untuk memahami kandungan al-Qur’an perlu adanya ‘petunjuk-petunjuk praktis’,
yakni hadits.
Moh. Yusron, pakar Sosiologi Antropologi
al-Qur’an Prodi Ilmu Al-Quran dan
Tafsir (IQT) UMS dalam diskusi bulanan Prodi IQT FAI UMS, 25 Maret 2017, menyatakan bahwa untuk memahami hadits dengan pemahaman
yang tepat dan benar, haruslah diketahui kondisi yang meliputi (sosial
budaya) serta dimana dan untuk apa diucapkan (factor historis).
Sehingga maksud dari isi hadist tersebut menjadi jelas dan terhindar dari
pemahaman yang salah.