Senin, 24 November 2014

TOT TAFHIMUL QURAN "MANHAJI" FAI UMS - MAJELIS TABLIGH PWM JATENG


Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Surakarta bekerjasama dengan Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengan menyelenggarakan “Training of Trainer Tafhim al-Quran Metode Manhaji” mulai tanggal 21-23 Nopember 2014 M, di Wisma Haji, Ruang Makkah lantai 3, Donohudan Boyolali.
Narasumber TOT Tafhimul Quran
Peserta TOT ini adalah anggota pimpinan Majelis Tabligh unsur pimpinan PWM Jawa Tengah,  para utusan Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah se-Jawa Tengah, dan dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Materi pokok tentang Pelatihan Tafhim al-Quran Metode Manhaji disampaikan oleh dr. H. Agus Sukoco, M.Kes, Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah (Gerakan Tafhimul Quran, Mukjizat al-Quran, dan The Nine Golden Habits), Ustadz H.M. Anas Adnan, Lc. M.Ag (Rasionalisasi Metode Manhaji, Tafhimus Sharaf, Tafhimun Nahwi, dan Tafhimul Balaghoh), dan Ustadz Drs. H. Zaini Munir Fadloli, M.Ag.  (Tafhimul Mufrodat I dan II, dan Tadabbur al-Quran).

Al-Quran adalah ruh dan sumber tenaga hati. Siapa yang kehilangan al-Quran, ia kehilangan peluang besar untuk hidup secara hakiki, kehilangan kesempatan menikmati kebahagiaan, keridaan, dan surga dunia. Al-Quran bukan lembaran-lembaran teori. Ia tidak akan mewujudkan dalam kenyataan jika kita tidak bersungguh-sungguh memetik manfaatnya.
Oleh karena itu, belajar dan mengajarkan al-Quran menjadi hal utama. Pertama, belajar al-Quran merupakan sarana menyingkap “misteri” keagungannya. Melalui hal tersebut, al-Quran mewujud dalam mukjizat besar sepanjang sejarah kehidupan umat manusia.
Kedua adalah mengajarkannya dengan baik dan benar. Mengajarkan al-Quran dengan cara yang menyenangkan akan meneguhkan pernyataan bahwa bahwa al-Quran merupakan lembaran pelajaran yang menbentang dan dapat dipelajari dengan mudah (al-Qomar, 17)