Fakultas
Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Surakarta bekerjasama dengan
Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengan menyelenggarakan “Training of Trainer Tafhim al-Quran Metode Manhaji” mulai tanggal 21-23 Nopember 2014 M, di Wisma Haji, Ruang
Makkah lantai 3, Donohudan Boyolali.
Narasumber TOT Tafhimul Quran |
Materi
pokok tentang Pelatihan Tafhim al-Quran Metode Manhaji disampaikan oleh dr. H. Agus Sukoco, M.Kes,
Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah (Gerakan Tafhimul Quran, Mukjizat al-Quran,
dan The Nine Golden Habits), Ustadz H.M. Anas Adnan, Lc. M.Ag (Rasionalisasi
Metode Manhaji, Tafhimus Sharaf, Tafhimun Nahwi, dan Tafhimul Balaghoh), dan Ustadz
Drs. H. Zaini Munir Fadloli, M.Ag. (Tafhimul Mufrodat I dan II, dan Tadabbur
al-Quran).
Al-Quran adalah ruh dan sumber tenaga hati. Siapa yang kehilangan al-Quran, ia kehilangan peluang besar untuk hidup secara hakiki, kehilangan kesempatan menikmati kebahagiaan, keridaan, dan surga dunia. Al-Quran bukan lembaran-lembaran teori. Ia tidak akan mewujudkan dalam kenyataan jika kita tidak bersungguh-sungguh memetik manfaatnya.
Oleh
karena itu, belajar dan mengajarkan al-Quran menjadi hal utama. Pertama,
belajar al-Quran merupakan sarana menyingkap “misteri” keagungannya. Melalui
hal tersebut, al-Quran mewujud dalam mukjizat besar sepanjang sejarah kehidupan
umat manusia.
Kedua
adalah mengajarkannya dengan baik dan benar. Mengajarkan al-Quran dengan cara
yang menyenangkan akan meneguhkan pernyataan bahwa bahwa al-Quran merupakan
lembaran pelajaran yang menbentang dan dapat dipelajari dengan mudah (al-Qomar,
17)