Dalam fase pengembangan siswa, seorang pendidik
mempunyai andil pada proses pembentukan karakter. Guru yang memiliki makna
“diguru dan ditiru” secara tidak langsung memberikan pendidikan karakter pada
peserta didiknya. Untuk dapat mengarahkan peserta didik yang memiliki karakter
yang kuat dalam dirinya, seorang pendidik diharapkan menjadi pendidik yang
inspiratif.
Saifuddin Zuhri, pakar pembelajaran al-Qur’an Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IQT) UMS dalam diskusi bulanan Prodi IQT FAI UMS, 24 April 2015, menyampaikan bahwa implementasi pendidikan karakter di SD Islam Al-Azhar 28 Solo Baru konsep utama pendidikan karakter adalah mengacu kepada Hadits Nabi: “Saya diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak yang baik” (HR. Ahmad). Sebagai sekolah dengan sistem integrated Islamic School, setiap nilai-nilai agama selalu terintegrasi dalam aktifitas belajar, bermain, antar murid, guru dan lingkungan sekolah
Saifuddin Zuhri, pakar pembelajaran al-Qur’an Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IQT) UMS dalam diskusi bulanan Prodi IQT FAI UMS, 24 April 2015, menyampaikan bahwa implementasi pendidikan karakter di SD Islam Al-Azhar 28 Solo Baru konsep utama pendidikan karakter adalah mengacu kepada Hadits Nabi: “Saya diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak yang baik” (HR. Ahmad). Sebagai sekolah dengan sistem integrated Islamic School, setiap nilai-nilai agama selalu terintegrasi dalam aktifitas belajar, bermain, antar murid, guru dan lingkungan sekolah