Salah satu ajaran Islam
yang sangat penting dan sentral adalah mengajarkan keseimbangan antara duniawi
dan ukhrowi, material dan spiritual. Islam tidak mengajarkan adanya kerahiban,
sebab setiap manusia di dorong untuk aktif dalam melangit dan membumi. Untuk
mengapai keseimbangan tersebut diperlukan adanya penggunaan zikr dan fikr.
Menurut pandangan
Abdullah Mahmud, salah satu pakar falsafah agama Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IQT) UMS pada diskusi bulanan
Prodi IQT FAI UMS, 02 April 2016, bahwa dalam menjalankan amalan zikr dan fikr
harus selalu kembali ke sumber utama yakni al-Qur’an dan al-Hadits. Dikarenakan
al-Qur’an sebagai sumber pokok dalam kehidupan seorang Muslim, serta sunnah
Rasulullah sebagai referensi dalam memahami amalan-amalan tersebut.