Senin, 19 Desember 2016

TAFSIR QURAN TENTANG PERUBAHAN TAURAT DAN INJIL

Dalam beberapa ayat al-Quran ditegaskan bahwa kaum Yahudi telah melakukan tahrif (perubahan) atas lafal dan kandungan kitabnya yaitu Taurat dari ajaran yang menegaskan tauhid kepada ajaran yang mengandung syirk sebagaimana mereka lakukan. Demikian  juga, Kaum Nasrani telah merubah lafal dan isi kitabnya dengan tangan-tangan mereka demi mengikuti kemauan mereka. Sehingga sikap yang demikian itu, menyebabkan kaum Yahudi dan Nasrani mendapat sindiran yang tajam dari Allah dengan menjuluki mereka dengan Ahlul Kitab. kalau dari segi bahasa arti Ahulul Kitab tentu sangatlah baik, tetapi dimaksudkan untuk makna sebaliknya. Yakni komunitas, yang justru menentang isi kitabnya bahkan dengan kedurhakaannya mereka berani merubah tidak saja penafsirannya tetapi teks-teks kitabnya.
Kajian yang mendalam ini dipaparkan oleh M. Darojat Ariyanto dalam Diskusi rutin Dosen Program Studi Ilmu al-Quran dan TAfsir, pada Sabtu, 17 Desember 2017.
Dalam realitas studi perbandingan dan sejarah agama, memang versi Kitab Taurat (perjanjian lama) dan Injil (Perjainjian Baru) sangatlah banyak dan berbeda-beda. Agaknya realitas ini menunjukkan kebenaran akan pernyataan yang tertulis dalam kita al-Quran. Sebagai misal Injil telah berubah dan berkembang menjadi ratusan bahkan ribuan versi dan yang diakui oleh gereja ada 4 versi, yaitu Injil Markus, Injil Lukas, Injil Yahya (Yohanes) dan Injil Matius. Belum lagi perubahan dan perbedaan jumlah ayat, telah menjadi bukti nyata terjadi tahrif dalam kitab-kitab tersebut.